Minggu, 07 Juni 2009

A.peranan fisika
Laju alih fungsi lahan sawah menjadi lahan pemukiman (impermeable) sebagai
konsekuensi logis dari tekanan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi merupakan
masalah klasik yang mendesak untuk dicarikan pemecahannya. Argumen yang kuat dengan
kuantifikasi matematik dan fisika sangat diperlukan dalam melakukan advokasi paling tidak
untuk mempertahankan keberadaan lahan sawah. Untuk keperluan tersebut, maka diperlukan
pemisahan tipe penggunaan lahan agar kontribusi lahan bukan sawah dan lahan sawah
terhadap karakteristik hidrologi dapat ditampilkan. Koefisien aliran permukaan dan model
reservoir linier dapat digunakan untuk merepresentasi mekanisme transfer hujan-aliran
permukaan pada lahan bukan sawah dan lahan sawah. Pada lahan bukan sawah, hujan terurai
menjadi debit melalui proses infiltrasi dan intersepsi, sedangkan pada lahan sawah, curah
hujan akan mengalami pengurangan volume dan penurunan kecepatan aliran permukaan
karena air hujan harus mengisi sawah terlebih dahulu sebelum mengalir ke jaringan hidrologi
kemudian menuju outlet. Akibatnya debit mengalami perlambatan pada lahan sawah
dibandingkan lahan bukan sawah. Debit total simulasi dihitung berdasarkan kombinasi aditif
linier antara debit dari lahan bukan sawah ditambah debit lahan sawah. Hasil analisis
sensitivitas menunjukkan bahwa peningkatan luas lahan sawah dari 20% menjadi 25% dapat
menekan debit puncak antara 5-11% dengan perpanjangan waktu respon antara 18-42 menit,
tergantung kondisi lengas tanah sebelumnya. Berdasarkan peranan lahan sawah tersebut,
maka ada justifikasi yang kuat untuk advokasi (mempertahankan membela keberadaannya
agar tidak dialihfungsikan) dari lahan sawah menjadi lahan bukan sawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar